Pada suasana yang sangat melelahkan itu. Aku telah berjanji pada diriku ini untuk tidak lagi menyimpan kenangan indah masa silam lalu. Mungkin saya bisa dibilang frustasi berat dengan prahara yang sudah dengan nyata mengambil paksa impian saya itu. Segala hal yang pernah saya break down untuk mengusungnya kesebuah hubungan yang serius, pupus sudah. Inginku menjalani hari dengan sendiri dan mencoba menerima kehendak tuhan. Hingga selang beberapa hari kucoba untuk benar benar tidak mengingatnya bahkan seluruh photo roman yang pernah aku simpan di folder pribadi aku hapus semua secara permanent agar tidak dapat kembali lagi dan tidak bisa dilihat lagi.
Hingga pada suatu waktu berjumpalah diri dengan seorang gadis desa nan jelita bernama Ratna. Gadis berjilbab itu akrab disapa Renata oleh adik adik se organisasinya. Kenapa?, konon kata kawan kawan se-SMPnya gadis ini sangat gila sekali dengan artis yang memulai kiprahnya di dunia entertainment lewat iklan sabun Lux bernama Maria Renata. Memang benar dilihat dari secuil parasnya dia memang sedikit mirip dengan si Maria Renata. Entah kenapa setelah jumpa yang tidak sengaja terjadi di acara kecil yang diadakan oleh Organisasi Pencinta Alam waktu itu, ingatanku dan daya pandang mataku selalu terarah kepadanya. Setiap sikap yang dibuai untukku seakan itu sebuah pesan singkat yang terkadang membuat malam malamku seakan hanyut kedalamnya.
Tuhan memang adil, tidak mungkin rela melihat umatnya gelisah memikikan pernak pernik indahnya seorang wanita secara terus terusan. Aku hanya bisa meraba dada akan semua itu. Cerita usai yang sudah lama terjadi begitu sulit sulit gampang untuk dilupakan. Tetapi entah mengapa dengan wanita ini?. Ratna Dwi Prihartini. Ternyata begitu nama lengkapnya, setelah banyak ku mengenal lewat pesan yang selalu tiap malam dia kirimkan ke ponsel ku. Ha ha ha mungkin ini perasaan pertama ketika momen malam itu.
Kurasa dia adalah pribadi yang setia dan lembut. Terlihat sekali saat pertama kali dia gandeng telunjuk kiriku diacara pertemuan rapat organisasi itu. Wajahnya tak pernah lekang oleh pandanganku, sebenarnya aku banyak memperhatikan ini secara diam diam agar hatiku tak mudah diketahui olehnya.
Hingga pada akhirnya aku merelakan rahasia itu terbongkar. Aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan itu kepadanya.Pada malam itu di sela sela ngobrol lewat sms aku coba untuk mengungkap perasaan ini. Awal kata aku panggil dia dengan sebutan "sayang" dia mengelak sekuat kuatnya seakan itu adalah berita heboh yang baru terdengar olehnya. Tetapi pada saat itu apabila hati ini ditolaknya aku tak mengapa, yang paling terpenting aku sudah mengungkapnya walaupun itu lewat sms dan sebelum dia dimiliki oleh orang lain. Hingga pada akhirnya aktifitas ngobrol itu terhenti dengan ungkapan "kita lanjut besok ya, aku ngantuk".
Selang beberapa hari berlalu, ketemulah aku dengan nya di Sekretariat PA. Perasaan yang aku rasakan malu semalunya dan perasaan seakan aku jadi seorang maling kayu yang tertangkap sang relawan penjaga wana. Tetapi tau gak kawan? aku begitu getol untuk kembali mengungkapkan perasan ku. Kali ini aku mencoba serius untuk berbicara karena kali ini aku bertemu dengan orangnya langsung.
Ku mulai nada nada gombalku "Ratna, aku seneng nang awakmu. Lak mbok terimo alhamdulillah lak gak ati ati ". Lalu dia menjawab "Kok bisa gitu mas, meksoan iki". Pada waktu itu ada banyak teman di Sekretariat sehingga aku mengucapkannyapun dengan lirih "Wes gak iso, lak mbok jawab gak berarti iyo". Itu mungkin sangat konyol hingga dia berucap "Gimana, kamu mau gak unya kakak kayak mas Jas?" dia meminta opini dari adik angkatannya yang sengaja di ajak ke Sekretariat, dan adiknya mengangguk "Iyo wes".
Merdeka sekali hati ini. 06 Juli 2011 adalah hari indah yang pernah ku miliki. Banyak hal yang membuat aku terpesona olehnya dan banyak alasan mengapa aku memilihnya. Namun yang aku rasakan bahagia bisa mengenalnya. RAJA (Ratna dan Jaswan) itu adalah sepenggal kata yang melambangkan aku dan dia
Aku ninggal sandal disik sam...
BalasHapusnanti aja bacanya
Tidak apa bii, tak tunggu komentarnya lebih banyak mengenai postinganku ini.
HapusLanjutkan
yaaaa..sgtu doang ??? ga ada lnjutannya ??? aahh...ga seru ni.
BalasHapushayo mna lgi sandal eh critanya ?? mimi tunggu di pengkolan loh..jok lali yo :-P
sabar mimi, namanya juga litle bloger jadi masih muluk muluk nulisnya.
HapusTapi setiap 1 minggu gak posting aja tangan ini gatal rasanya pengen garuk garuk layar mini terus...
saya nyari di pengkolan kok tidak ada :)
Hapusbtw- cinta itu memang indah, penuh warna dan suka duka, ada yang pergi dan ada yang datang...semoga surat cinta ini bisa berlanjut menjadi surat nikah :)
Alhamdulillah.
HapusTerimakasih Mas Hariyanto.
Sebenarnya saya hanya ingin sedikit menunjukkan kepada semuanya bahwa terkadang cinta itu indah untuk dinikmati.
Semoga keindahan itu menyertimu juga selalu
Bewe pagi, nemu yang beginian... kayaknya bakal bikin melow seharian niih... :D
BalasHapusmelow yang romantik untuk dinikmati.
HapusBukan begitu Mbk Niken Kusumowardhani.....
Hmm.. banyak hal saya dapat dari tulisan ini.. terutama tentang Setia dan Maria renata hahahaha
BalasHapusSetia dan Maria Renata.??????
HapusTapi sekarang Maria Renata-nya lagi marahan bii.
Sampai helm dan sandal ku dibawanya pulang.
Lak ngamuk lucu....
Raja... Hmm... Orang Jember keknya memang doyan bikin singkatan2 ya :D
BalasHapusItu adalah karena orang Jember kreatif kreatif tante
Hapus