Dapat uang melalui internet

KOPI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

12 Sep 2013
Untuk minuman yang satu ini, pasti sahabat semua pernah merasakannya. Minuman ini sangat familier sekali di indra perasa kita semua. Khususnya kaum adam. Selain sebagai penghilang stress, minuman bercafein yang satu ini juga di percaya sebagai penambah energi dan semangat untuk menjalani aktifitas kita sehari-hari. Salah satu bukti minuman hitam ini begitu digandrungi adalah semakin banyaknya warung-warung sederhana dipinggiran jalan yang menjualnya dengan beragam variasi.


Iya, Kopi (Coffea). Entah sejak kapan saya begitu suka sekali dengan minuman yang mayoritas disajikan dengan warna hitam pekat ini. Yang jelas, aroma dari pada minuman yang satu ini selalu berhasil membuat saya segera beranjak dari kasur empuk dan selimut hangat yang menemani saya setiap harinya. Seakan sudah menjadi penyemangat untuk kembali beraktifitas setiap hari.

Sahabat. Kalian tahu, dari mana asalnya Kopi?. Atau dimanakah pertama kali Kopi itu di konsumsi?. Sebagai penikmat Kopi yang baik, alangkah lebih baiknya apabila kita tahu dan mengerti sedikit banyak sejarah tentang Kopi. Baiklah, mari kita bahas sedikit demi sedikit.


Menurut Wikipedia. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab, Qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata Qahwah kembali mengalami perubahan menjadi Kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi Koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata Koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata Kopi yang dikenal saat ini.

Penemuan biji kopi pertama kalinya di temukan dan dimulai sekitar tahun 800 SM, sedangkan ada pendapat lain yang mengemukakan bahwa biji kopi di temukan pada tahun 850 M. Pada saat itu, masyarakat di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, mulai mengonsumsi biji kopi dengan mencampurkannya ke dalam lemak hewan dan anggur guna untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi pada tubuh.

Penemuan tanaman kopi sendiri terjadi ketika penggembala bernama Khalid seorang Abyssinia, menemukan sejumlah kambing gembalaannya tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis buah bery. Dan dia pun mencoba memasak dan mengkonsumsinya. Hingga kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika.

Dengan metode penyajiannya yang masih terbilang sederhana. Akhirnya beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dan di proses dengan metode penyajian yang lebih maju.

Biji kopi masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Dia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun setelah dirasa jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar, akhirnya bangsa Eropa mulai mencoba membudidayakannya.  Dan beruntunglah Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun 1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi dan dibudidaya ektra besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.

Dan itulah sebabnya mengapa di sekitar rumah saya juga banyak sekali tumbuhan kopi. Dan mempelajari sejarah asal muasal kopi semakin membuat saya begitu bangga memiliki banyak pohon kopi.


Di sekitar rumah saya, pohon kopi tumbuh dengan suburnya. Kurang lebih saya memiliki 20 pohon yang umurnya sudah cukup dewasa. Dan dari sekian banyak pohon yang hidup, saya memiliki 2 varian pohon kopi yang berbeda. Yaitu kopi jenis Robusta dan Arabika. Namun yang paling subur diantara keduanya adalah kopi jenis Robusta. Karena kopi jenis Arabika kurang cocok hidup di daratan rendah seperti di desa saya, Karang Duren.

Perbedaan dari kedua varian kopi inipun juga terlihat jelas sekali.dari jenis biji kopinya sendiri. Biji kopi jenis Robusta lebih kecil di bandingkan dengan biji kopi jenis Arabika. Oleh karena itu nilai ekonomis-nyapun lebih tinggi jenis Arabika di bandingkan dengan jenis Robusta. Selain itu, rasa dan aroma jenis Arabika lebih sedap di bandingkan jenis Robusta.

Hal yang membuat saya dan keluarga senang memiliki banyak pohon kopi adalah. Selain saat musim panen tiba juga saat pohon-pohon ini berbunga. Bagi saya, aroma wangi bunga kopi juga dapat menghilangkan strees karena gegap gempitanya aktifitas setiap hari. Bunganya pun juga putih bersih dan baunya yang tajam. Tak anyal bila banyak penata rias memilih bunga kopi sebagai inspirasi media mempercantik diri.


Dulu saat saya pernah merantau ke Pulau Dewata Bali. Saya juga pernah mempergoki sebuah rumah cantik yang di situ terdapat terapi pengobatan dengan menggunakan Bunga Kopi sebagai referensinya. Namun relaksasi menggunakan Bunga Kopi inipun hanya terjadi saat musim kemarau tiba, itu semua karena pada saat musim panas_lah banyak pohon kopi yang berbunga.


Sebelumnya saya pernah membahas bagaimana cara mengolah biji kopi hingga akhirnya menjadi bubuk kopi lalu siap untuk dinikmati. Saat bunga kopi bermekaran dengan indahnya, maka dalam waktu kurang lebih satu pekan, maka bunga kopi akan mengering dan berguguran. Maka dari bunga kopi inilah akan menghasilkan buah yang terbungkus kasar seperti cangkang. Buah kopi yang berwarna hijau akhirnya akan berubah menjadi warna merah hati, nah inilah saat panen tiba.

Biasanya saya dan adik saya David yang mritili dari atas, sementara Mama saya sibuk di bawah untuk mengumpulkannya menjadi satu. Setelah semua buah kopi terkumpul, maka proses selanjutnya adalah dengan memisahkan cangkang yang membungkus buah kopi tadi dengan biji kopi sendiri dengan cara menumbuknya pada liang penumbukan, biasa orang jawa menyebutnya Lumpang.

Setelah itu, buah kopi di keringkan. Karena pada kondisi buah kopi keringlah kita dengan mudah memisahkan cangkang dari buah kopi itu sendiri. Setelah buah kopi terpisah dari cangkangnya maka biji kopi siap untuk di panaskan (pemanggangan). Namun jangan lupa untuk mencucinya terlebih dahulu agar kondisi biji kopi tersebut benar-benar bersih.

Pada saat proses pemanggangan, kita harus benar-benar memperhatikannya dengan seksama. Karena kebanyakan sedap dan tidaknya rasa kopi tergantung dari sukses dan tidaknya proses pemanggangan. Biasanya mama saya mencampurkannya dengan beberapa glintih jahe. Yang nantinya pada saat dinikmati terdapat aroma jahe yang khas dan nikmat. Setelah biji kopi berubah warna menjadi hitam pekat, maka tiriskan menggunakan Tampah atau lengser yang lebar, agar kopi cepat melepaskan hawa panasnya.

Setelah proses pemanggangan, maka biji kopi siap untuk di tumbuk menjadi bubuk dengan terlebih dahulu melalui tahap filtering, biasa orang jawa menyebutnya Di Ayak. Lalu bubuk kopi siap di seduh dan di nikmati sambil berselancar ke alam maya.

Sahabat, bagaimana, mudah bukan???.

:: Manfaat & Efek Bahaya Minum Kopi ::

Tentu sudah banyak yang paham bukan?. Bahwa di dalam kandungan kopi terdapat kandungan senyawa yang di sebut dengan Kafein. Kafein adalah senyawa yang ada di dalam kopi yang dapat mengakibatkan seseorang lebih terjaga (tidak mudah ngantuk), sulit mengendalikan emosi dan di percaya sebagai pemicu kanker. Untuk itu jangan terlalu sering meminum kopi terlalu banyak. Karena apabila dosis yang kita konsumsi berlebihan maka kopi tidak lagi bermanfaat bagi tubuh kita melainkan berganti dengan bahaya.

Tidak sedikit yang mengungkapkan bahwa kebiasaan minum kopi dapat memberikan efek negatif bagi tubuh, Seperti susah tidur, konsentrasi menurun, menyebabkan penyakit kanker, diabetes, dan lain-lain. Namun dari beberapa penelitian justru berbanding sebaliknya. Kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi ternyata mampu menekan pertumbuhan sel kanker secara bertahap. Selain itu, kafein mampu menurunkan risiko terkena diabetes melitus tipe 2 dengan cara menjaga sensitivitas tubuh terhadap insulin. Kafein dalam kopi juga telah terbukti mampu mencegah penyakit serangan jantung. Pada beberapa kasus, konsumsi kopi juga dapat membuat tubuh tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi walau tidak signifikan. Di bidang olahraga, kopi banyak dikonsumsi oleh para atlet sebelum bertanding karena senyawa aktif di dalam kopi mampu meningkatkan metabolisme energi, terutama untuk memecahkan glikogen (gula cadangan dalam tubuh).

Selain kafein, kopi juga mengandung senyawa antioksidan dalam jumlah yang cukup banyak. Adanya antioksidan dapat membantu tubuh dalam menangkal efek pengrusakan oleh senyawa radikal bebas, seperti kanker, diabetes, dan penurunan respon imun. Beberapa contoh senyawa antioksidan yang terdapat di dalam kopi adalah polifenol, flavonoid, proantosianidin, kumarin, asam klorogenat, dan tokoferol. Dengan perebusan, aktivitas antioksidan ini dapat ditingkatkan.

***

Baiklah sahabat. Itu adalah cerita saya yang tentang Pohon Kopi yang hidup cukup subur di sekitar rumah saya. Dari banyak cerita di atas mari kita renungkan tentang makna dan hasilnya. Minumlah kopi secara teratur dan sesuai dosis, agar kopi dapat memberikan efek positif untuk kehidupan kita ke depannya. Semoga cerita di atas bermanfaat untuk saya pribadi dan khususnya sahabat semuanya.

Manfaatkan secara bijaksana apa yang sudah alam ini berikan, niscaya alam juga akan semakin bergembira dan memberikan apa yang terbaik untuk kita semua. Percayalah.

53 komentar:

  1. saiyya suka kopiii...aromanya itu loh,ggak nguati :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihiii apalagi di sruput setelah bangun tidur.

      Hemmm Sedap...

      Hapus
    2. saya ngga suka kopi,,, aromanya pahit, selain itu hasil buangan urin juga bikin bau,.,, heheh

      Hapus
    3. Makanya kan sudah saya jelaskan di atas, agar mengkonsumsinya jangan terlalu banyak Mas.

      Hapus
  2. Aroma kopi, mengundangku untuk kemari ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rupaya kopiku sudah menyebar ke seluruh warga Blogspere ya Bunda...

      #Iming-iming

      Hapus
  3. aq mencium bau kopi... meski aq tak suka kopi tapi aq menikmati tatkala melihat orang-orang menikmati kopi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah berarti jenengan ngefans dengan orang minum kopi ya Bro Topik.

      Hapus
  4. Saya suka aromanya saja, hehehe gak begitu suka minum kopi sih :D

    BalasHapus
  5. dan, aroma bunga kopi itu, mengingatkanku pada kampung halaman :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau begitu pulang kampung saja mas Jun.

      Hehehee..

      Hapus
  6. Siap menerima kiriman kopi dan bunganya.....

    Semoga sukses GA-nya ya. Aku masih lom kepikiran ikut atau tidak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah mefet ini Mbk Sus.

      Segera susul daku...

      Hapus
  7. Saya suka kopi, saya baru tahu proses kopi luwak setelah menonton acara laptop unyil :D

    Sukses ya buat GA nya ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kopi luwak tidak begitu familier di desa saya Mbk.

      Kebanyakan di Banyuwangi. Heheee..

      Hapus
  8. Belum pernah niciip kopiii e. ..
    Lengkap sakali, ada efeknya juga. . :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus sesuai dengan resep dokter lo Mbk.

      Bukan menghadirkan yang enak saja namun efek juga perlu di terangin. Jadinya beritanta berimbang.

      Hapus
  9. bagi bagi kopine sam, ojok dientekno dewe, haha

    BalasHapus
  10. Sudahkan kita minum kopi hari ini ?? he :D sukses untuk GAnya kang...

    BalasHapus
  11. saya termasuk penikmat Kopi Kang, dan yang paling saya suka adalah kopi asli 'deplokan' Emak, karena tanpa campuran apapun. Dengan sedikit kopi saja, aroma dan rasanya sudah menggoyang badan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasanya kopi tanpa campuran, bisa membuat kita susah lelap dengan waktu lama Pak.

      Hati-hati ya...

      Hapus
  12. Kopi bukan hanya milik kaum adam, aku juga suka kopi,hehehe
    #Emak-Emak protes

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tugas nya ganda berarti ya Mbk.

      Selain pembuat kopi juga penikmat kopi juga.

      Hehehe..

      Hapus
  13. ngomong-ngomong soal kopi,, saya banyak bibitnya gan,,,
    bagi yg mau menanam kopi, boleh berkunjung ke lapak ane.... :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagus. Siip. Menjadi penyedia bibit, juga salah satu tugas mulia menyelamatkan lingkungan lo.

      Hapus
  14. Asli... ane udah jarang banget minum kopi. Lihat post ini jadi ingin menikmati kopi lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan, Monggo.

      Karena kopi penghilang strees. Penyedia ide juga.

      Hehehee #Promosi.

      Hapus
  15. Hebat banget.. Kopi aja berasal dari Bahasa Arab.. maju banget ilmu pengetahuan arab dulu ya >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Negara Arab adalah salah satu Negara yang cukup berhasil mengolah kopi dengan baik.

      Jadi di perkirakan Negara Arab paling lama meneliti kopi, jadi tidak salah bila nama populernyapun juga dari sana.

      Hapus
  16. Selain banyak manfatnya, jangan lupakan efek negatifnya yah. Jadi, jangan banyak2 minum kopi.hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesuai dengan kondisi tubuh saja Mas. Maksutnya sesuai dosis.

      Hapus
    2. Ya, kl kata dokter, kopi haram bt ibu hamil. Ada juga org yg gk kuat minum kopi. :)

      Hapus
    3. Oh iya...

      Apa karena pengaruh cafein itu ya Mbk, jadi pengaruh dengan si jabang bayi?

      Kayaknya perlu di perluas lagi pelajaran tentang kopi.

      Hapus
  17. Sy juga suka mas, tp bkn kopi instan. Cuma kl minum pagi2 sy suka brdebar-debar (krna efeknya mmg membuat detak jntung lbh cepat) kl blm makan. Jd minumnya habis perut keisi. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya juga sependapat Mbk.

      Biasanya saya kalau pagi sih sarapannya Teh hangat.

      Baru kalau sudah masuk kantor, kopi nya harus secangkir.

      Hehee.. makasih sudah mampir.

      Hapus
  18. Aku juga penikmat kopi...terutama kopi item, lbh mantabs mas hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apalagi sedikit pahit. Emmm itu demen sekali diriku mas Anton.

      Hapus
  19. Dulu hampir tiap hari minum kopi manis. Sekarang saya lebih sering minum teh hijau tanpa gula.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Teh pahit ya.

      Biasanya itu konsumsi saya kala pagi hari selain kopi.

      Hapus
  20. Jadi tau banyak tentang kopi gan ^_^ thanks

    BalasHapus
  21. Baru sekitar setahunan ini saya bisa ngopi dengan tanpa cemas. Dulu saya dilarang ngopi oleh dokter, karena alasan penyakit maag yang saya derita. Sejak saya mengikuti saran seorang pakar herbal, ternyata kopi juga bisaa mengobati maag, dengan syarat jangan terlampau banyak gulanya.

    Terus saya pikir-pikir lagi, ternyata menikmati sesuatu jangan berlebihan, termasuk ngopi.
    Jadi jangan takut ngopi, mari minum kopi secara proporsional.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke Pak. Terimakasih sudah berkunjung.

      Jaga terus kesehatannya Pak.

      Hapus
  22. Balasan
    1. Bukan hanya aromanya tetapi rasanya juga nyamleng lo Mbk.

      Hapus
  23. kalo aroma kopi bubuk aku suka banget, kopi yang baru diseduh juga sedap banget. tapi perutku gak pernah tahan kalo minum kopi meskipun kopi instan :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Loh katanya mau off dulu dari dunia Blog Mbk.

      Gak tahan ya Mbk Yu.

      Heheheee...

      Berarti perut Mbk Ayu kurang cocok minum kopi.

      Jangan di paksa Mbk, ntar malah jadi sakit.

      Hapus
  24. Well the process of preparing these green coffee may differ but each of them has huge health benefits.

    Thanks
    Finn Felton

    Kopi Luwak

    BalasHapus
  25. http://www.indoglobalnews.com/2015/02/arhas-coffee-kopi-sehat-kembalikan.html

    BalasHapus