Sebelumnya saya mau mengucapkan "Maaf lahir batin untuk semua sahabat". Sebenarnya banyak tulisan yang ingin saya tuliskan saat moment Ramadhan dan Idul Fitri tiba. Namun kenyataanya banyak yang tertunda dan tidak bisa terealisasi, pasalnya Warnet terpaksa mogok akibat sebagian besar billing harus diinstal ulang oleh teknisi.
Ada yang membahagiakan saat Kementrian Agama mengetuk palu pertanda Idul Fitri tiba. Kumandang takbir menggema menggetarkan dada. Siluet petasan melambung tinggi memecahkan suasana langit. Bibir ini berucap bahagia hingga mata basah secara tiba-tiba.
Hari pertama, setelah turun dari masjid. Saya sedikit terburu menuju rumah. Menjabat tangan orang tua dan sungkem di hadapannya. Lanjut ke rumah nenek, ke para saudara, hingga ke banyak tetangga. Alhamdulillah, syukur saya kehadirat-Nya. Karena berhasil menang atas Ramadhan dan bergembira di Idul Fitri.
Hari kedua, saya sempatkan mengunjungi saudara dan sahabat yang lumayan jauh. Dan hari ketiga, saya hanya berdiam diri di rumah, menunggu seseorang yang akan datang. Seorang yang mempunyai mata jingga yang kini badanya sudah mulai gemuk. Seorang wanita yang menyisakan sedikit harinya untuk pulang ke Jember. Seorang wanita yang mulai nampak semakin cantik dengan gemulai badannya yang kian mempesona.
Dulu saya sempat menuai hari-hari indah dengannya. Ketika saya masih berbandrol bagian marketing di PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Malang. Saya selalu menyempatkan pulang ke Jember sepekan sekali untuk menengok orang tua dan nyambangi sang do'i. Hehee maklumlah saya memang tidak bisa jauh dikit aja dengan orang tua. Mesti selalu kangen dengan orang tua.
Sebuah moment yang sudah saya tunggu-tunggu. Bertemu dengan kekasih hati yang sudah lama sekali tidak pernah berjumpa. Walau hanya semalam dalam setahun, saya mensyukurinya. Karena dengan hati yang mantab saya masih dapat menyambutnya dengan hati yang riang. Bahagia, saat benar-benar tau bahwa yang sedang mengetuk pintu mengucap salam adalah dia bidadari hati.
Beberapa tahun yang lalu. Walau sempat memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri dengan tanpa ikatan yang serius. Kini sudah mulai kita semai dan rajut dengan serius. Tanggal 24 April 2010 yang lalu, tetap menjadi hari merdeka kita. Karena di tanggal itulah saya memproklamirkan hari bahagia kita lewat pemandangan berkabut Puncak Kunir Bukit Sukmo Ilang yang ada di Wuluhan.
Menikmati indahnya kelopak matamu yang hanya semalam saja. Merasakan pelukan mesramu walau hanya semalam saja. Dan menjadi pria sempurna juga dalam waktu semalam saja. Karena setelah itu kau bawa kembali tulang rusukku jauh menyeberangi lautan luas untuk menuju Pulau Dewata. Lalu kembalilah diriku menjadi jomblowan yang akan menantimu berlayar lagi hadir di pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Terimakasih cinta. Kuterima hadiah pertemuan ini dengan penuh suka cita yang tidak akan pernah kulupakan hingga nanti. Dan juga tabah merelakan dirimu kembali ke perantauan yang jauh disana. Berharap dengan sangat kamulah ibu dari anak-anakku kelak. Yang akan menemaniku dalam suka duka cerita kita.
Dulu saya sempat menuai hari-hari indah dengannya. Ketika saya masih berbandrol bagian marketing di PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk. Malang. Saya selalu menyempatkan pulang ke Jember sepekan sekali untuk menengok orang tua dan nyambangi sang do'i. Hehee maklumlah saya memang tidak bisa jauh dikit aja dengan orang tua. Mesti selalu kangen dengan orang tua.
Sebuah moment yang sudah saya tunggu-tunggu. Bertemu dengan kekasih hati yang sudah lama sekali tidak pernah berjumpa. Walau hanya semalam dalam setahun, saya mensyukurinya. Karena dengan hati yang mantab saya masih dapat menyambutnya dengan hati yang riang. Bahagia, saat benar-benar tau bahwa yang sedang mengetuk pintu mengucap salam adalah dia bidadari hati.
Beberapa tahun yang lalu. Walau sempat memutuskan untuk berjalan sendiri-sendiri dengan tanpa ikatan yang serius. Kini sudah mulai kita semai dan rajut dengan serius. Tanggal 24 April 2010 yang lalu, tetap menjadi hari merdeka kita. Karena di tanggal itulah saya memproklamirkan hari bahagia kita lewat pemandangan berkabut Puncak Kunir Bukit Sukmo Ilang yang ada di Wuluhan.
Menikmati indahnya kelopak matamu yang hanya semalam saja. Merasakan pelukan mesramu walau hanya semalam saja. Dan menjadi pria sempurna juga dalam waktu semalam saja. Karena setelah itu kau bawa kembali tulang rusukku jauh menyeberangi lautan luas untuk menuju Pulau Dewata. Lalu kembalilah diriku menjadi jomblowan yang akan menantimu berlayar lagi hadir di pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Terimakasih cinta. Kuterima hadiah pertemuan ini dengan penuh suka cita yang tidak akan pernah kulupakan hingga nanti. Dan juga tabah merelakan dirimu kembali ke perantauan yang jauh disana. Berharap dengan sangat kamulah ibu dari anak-anakku kelak. Yang akan menemaniku dalam suka duka cerita kita.
Begini penggambaran mereka yg berpacaran LDR? Moga terkabul harapannya ya
BalasHapusMakasih ya Mbk Sus...
HapusAmin Ya Robbal Alamin...
So Sweeettt... :)
BalasHapusLah nang endi wae riko sam.
HapusKok baru muncul.
Heheee...
dua remaja yang saling LDR'an, wkwk
BalasHapuspodo mbek aku nasibmu jas, haha
Sunggu nasip bujang yang tragis ya sam..
HapusHehehee......
Semoga segera berlanjut ke proses selanjutnya. Jangan kelamaan pacaran ya mas.
BalasHapusBaik bunda....
HapusAku selalu menurut kok...
Cieee... cieee..
BalasHapusso sweet bener nih kata-kata di paragraf terakhirnya.. ^_^
Kalau saya sih lebih milih untuk nahan diri dulu sampai nanti bener2 waktunya..
Langsung GAS di pernikahan.. hahaha..
Hati hati mas, jangan lupa Rem nya ya.
HapusBiar gak nabrak nanti.
Dan menjadi pria sempurna juga dalam waktu semalam saja.............. ambigu nih...
BalasHapusKunjungan pertama, salam kenal
Olla~ LDR ya?
BalasHapustetep jaga hati loh..
jaga komunikasi.. semoga awet dan langgeng sampai pernikahan yaaa :)
adeku iku yo sam?
BalasHapus