RUMAH BELAJAR IPK, SIANG JADI KENANGAN DAN MALAM JADI IMPIAN

Logo Rumah Belajar IPK

Tidak terasa, satu bulan sudah kegiatan ini berjalan. Banyak hal menarik, haru, bahkan juga menyenangkan. Dan semuanya bak seperti kejutan yang datang secara tiba-tiba. Saya bersyukur sekali kegiatan ini disambut baik oleh banyak pihak. Khususnya para peserta didik, semangatnya, juga anstusiasnya dapat menumbuhkan semangat bagi kami para tenaga pembimbing.

Sebelumnya, kami para pembimbing sedikit putus semangat dengan kegiatan ini. Bahkan planning launching kegiatan ini sempat tertunda beberapa minggu di bulan Desember 2013 lalu. Namun, inilah keajaiban juga berkah yang semua manusia tidak dapat tau kapan hal itu terjadi. Dengan sangat berani dan optimis tinggi, kamipun mengumumkan bahwa kegiatan ini akan mulai dilaksanakan tepat di minggu awal bulan Januari 2014.

RUMAH BELAJAR IPK. Inilah kegiatan yang Saya dan juga kawan-kawan lain tekuni sekarang. Iya, Kami semua belajar untuk menjadi orang tua bagi segenap para peserta didik yang mayoritas masih duduk di bangku Sekolah Dasar tingkat IV, V, dan juga VI. Kami hanya ingin membantu mereka kembali bersemangat untuk belajar, dengan metode pembelajaran yang nyaman, juga menyenangkan.

H-2 dari rencana launching, jumlah pendaftar yang masuk dalam buku database saya tidak lebih dari 20 anak. Saya berkali-kali menundukkan kepala, mungkin saya dan anggota yang lain sudah mulai menyerah dengan kegiatan ini. Perihalnya target peserta didik masih jauh dari kata minimal. Target kita adalah 30 peserta didik untuk masing-masing tingkat, jadi jumlah total untuk semua tingkat 90 anak. Kita memang sudah mempersiapkan beberapa planning, selain planning pertama. Planning pertama secara door to door atau mempromosikan kepada sanak saudara kita masing-masing. Sedangkan bila itu kurang memuaskan kita akan mendatangi beberapa Lembaga Pendidikan di sekitar Desa untuk melakukan presentasi. Setidaknya planning selanjutnya dapat menaikkan antusias jumlah peserta didik. Oleh karena itu, kamipun langsung mempersiapkan segala sesuatunya untuk melakukan pleaning kedua yaitu, school to school.

Waktu berjalan dengan begitu cepat. Hingga sampai pada sebuah titik siaga yaitu H-1. Besok, 04 Januari 2014 adalah sebuah sejarah. Sejarah bangkitnya jiwa muda yang berusaha untuk membuat Desa tercintanya lebih maju dan berkembang. Awal Januari adalah awal perjuangan komunitas kami, IPK (Ikatan Pemuda Karangduren).

Sebelum tengah malam, saya juga teman-teman yang lain mendapat sebuah pesan pendek. Sebuah pesan pendek yang dikirim langsung oleh orang yang kita percaya menjadi Bendahara dikomuninas kami. Pesan pendek ini merupakan pesan pendek paling kita kenang sejarahnya. Sebuah pesan yang dapat diibaratkan air dipadang gersang, yang kemunculannya sangat kami tunggu. Isi pesan pendek tersebut memberitahukan bahwa sebendel formulir pendaftaran ludes diserang para calon peserta didik, bahkan kurang. Kami bersorak gembira. Saya dapat melihat semangat kawan-kawan yang lain juga sama seperti yang saya rasakan. Alhamdulillah, puji syukur kehadiratNya.

Kita bekerja lebih keras dari biasanya. Mulai dari membersihkan lingkungan Balai Desa, supaya semua peserta didik nyaman belajar disana. Mempersiapkan ruang kelas, dengan menata beberapa bangku dan papan tulis. Sementara saya sibuk dengan segala administrasi Rumah Belajar, mulai dari absensi, mendata identitas peserta, juga membuat jadwal piket dengan pembagian jam mengajar. Dan semuanya kita selesaikan dengan cepat dan tepat waktu.

Orientasi Peserta Didik dan jumpa pertamapun siap dimulai. Dan apa yang saya lihat ini sungguh bikin hati mak cetar (baca : luar biasa). Malam itu Balai Desa mempunyai daya tarik tersendiri. Semua pasang mata masyarakat sekitar pasti menuju ke tempat tak sebegitu luas ini. Karena berbeda dengan malam-malam yang lain, Balai Desa malam ini ramai oleh anak-anak yang haus akan pendidikan, haus belajar, dan haus untuk berusaha lebih baik.

Dan inilah dokumentasi Kegiatan Rumah Belajar IPK