Kemarin, ketika sore sudah mulai malu untuk menampakkan meganya saya pergi keluar rumah untuk sekedar bertemu dengan kawan kawan saya di Komunitas Pencinta Alam WACHANA (Wadah Pencinta Habitat Flora dan Fauna). Yang berada tidak sebegitu jauh dari Desa Karangduren tempat saya tinggal, tepatnya di rumah Abi Lozz Akbar di Jalan Jawa gang Melawai Nomor 110 Balung Jember. Dan tidak terduga ternyata di Sekretariat / Skret Komunitas Pencinta Alam Wachana akan berlangsung musyawarah mengenai progam realisasi sampah yang sudah sekian lamanya saya dan kawan kawan saya tekuni. Dan betul sekali saya adalah salah satu seorang aktifis Pencinta Lingkungan di Kecamatan Balung.
Disebuah tempat yang sederhana ini biasa saya dan juga kawan kawan saya se-PA banyak menghabiskan waktu untuk melakukan kegiatan di alam bebas, sebut saja acara Konservasi (Penghijauan) dimana kita menanam sebagian kecil tanaman di tempat tempat yang sudah mulai gersang dan jarang sekali pepohonan tumbuh. Juga melakukan bersih lingkungan di wilayah sekitaran Sekretariat biasanya.
Wachana menyimpan banyak kenangan dan juga cerita khususnya untuk saya pribadi, karena di tempat ini saya belajar keras untuk bisa menjaga etika, prilaku, dan tentunya sopan kepada yang lebih tua juga santun terhadap yang lebih muda. Lewat media ini juga saya banyak mengenal betapa indah dan bermanfaatnya dunia organisasi. Bukan hanya itu Wachana juga berperan aktif terhadap keseharian saya, bahwasanya saya harus tetap ingat "hidup itu adalah untuk berkarya. Kalau tidak sekarang, kapan lagi kita bisa berkarya?". Berkarya untuk diri sendiri, untuk keluarga, untuk teman, dan untuk orang lain.
Juga ada tingkah dari kawan kawanku yang paling aku gagumi yang sangat beda sekali ketika saya berteman dengan orang orang lain di luar sana. Dimana dari setiap mereka selalu mengingatkan kepada siapa saja teman kita yang sedang khilaf melakukan kesalahan, ini yang paling sering saya dengar "mumpung sekarang masih ada yang mengingatkan". Bagi saya secara tidak langsung sayup sayup kalimat lirih itu bagaikan sebuah nasihat terbaik yang pernah saya temukan selama saya hidup. Intinya kita selalu diarahkan ke jalan yang positif dalam menjalani keseharian kita.
Untuk itu saya begitu enggan untuk berada jauh dari organisasi Wachana. Dulu saya pernah berada di tempat yang sangat jauh sekali dengan kawan kawan saya di Wachana, dimana saya harus pergi keluar provinsi untuk menghadapi tingkat perekonomian keluarga saya dirumah. Bagi saya itu adalah ujian terberat saya apabila saya harus berada jauh dari kawan kawan Wachana. Saya merasa Wachana bagaikan jantung tubuh saya. Setiap melakukan sesuatu saya selalu teringat dengannya. Setiap kali saya membuka layar pesan di handphone, selalu ada iming iming dari teman teman bahwa mereka sedang asyik berkumpul dan bercumbu dengan kopi tanpa mocacino kesukaan saya. Bayangkan saja saya hanya bertahan selama satu bulan di Pulau Dewata. Fikiran saya hanya satu "tidak akan asyik apabila tidak bersama sama dengan kawan di Wachana".
Banyak nasihat nasihat positif yang saya dapatkan, bukan hanya kakak kakak saya saja yang selalu mengingatkan saya apabila salah, namun juga adik adik saya juga sering mengeluarkan kalimat nasihat sebagai wujud kepedulian mereka, dan itu merupakan satu poin penting yang sangat berguna bagi saya. Dampak dari itu semua adalah kita selalu berada pada arah yang positif. Satu hal yang ingin saya ucapkan "terimaksih banyak sahabatku".
"Postingan ini diikutsertakan pada Give Away Perdana Dellafirayama, seorang ibu labil yang suka warna hijau dan hitam"
lah kirain ada mimi nya..hehe
BalasHapustp itulah gunanya sahabat..ada dikala senang bersedia di kala susah. semoga acaranya nnt sukses eaaa
termasuk juga mimi Radial juga.
Hapuswalaupun tidak pernah bertatap muka langsung, tetapi sepertinya mimi orang yang tepat jadi ibu di alam mayanya jaswan.
huhu terharu....
wek wek wek....
Sip sip...
BalasHapusMatur sembah nuwun mas Hakim.
Hapusterimakasih juga sudah menciptakan lagu bertajuk TEMAN untuk kawan kawan saya dimanapun mereka berada.
hehehe
Subhanallah, sudah seperti keluarga kedua ya, saking akrabnya :)
BalasHapusSemoga silaturahminya terus berjalan :)
Sudah aku catat sebagai partisipan, ya. Terima kasih :)
iya mbk terimakasih.
Hapusmemang benar kita bagaikan sebuah keluarga
biasa kita menyebutnya "KELUARGA LESTARI WACHANA" begitu.
Salam untuk kawan² sampean di Wachana Mas,
BalasHapusIya mas Sofyan. Tentu akan saya sampaikan nanti.
Hapusgak main main kesini mas.
banyuwangi jember lo deket
Mas Lozz dipanggil Aby?
BalasHapusDewasa sekali yaaa... :)
Salut dengan keakraban persahabatannya..
Ya tante niken.
HapusItu sih julukan saya pribadi.
Banyak dari kakak kakak saya yang saya panggil dengan julukan yang berbeda lo : contohnya abi, papa, papi, kakang, om, abah, dan lain lain
tante niken juga sahabat saya kok
Thank you
penuh keakraban ya udah spt keluarga :)
BalasHapusalhamdulillah mbk.
Hapusitu karena mereka begitu berarti terhadap saya
save our earth
BalasHapuswith our heart
Terimakasih banyak sahabat.
Hapussalam manis dari Jember
oyi-oyi :)
BalasHapusThank you sob
HapusSeru ya, bisa ikutan kegiatan yang sangat berkaitan dengan pelestarian lingkungan :)
BalasHapusIya dong, pasti seru.
HapusKalau sampean berminat nanti tak ajak seru seruan di Sukmo ilang.
Heheheeeee makasih kunjungannya
Terima kasih mbk.
BalasHapusKita sering kok berkumpul dengan rekan rekan sesama pencinta lingkungan yang lain.
thanks artikelnya mengingatkan kita untuk mencintai alam
BalasHapusKita memang harus saling mengingatkan Mas.
Hapusitu gunanya teman.
Terimakasih